JAKARTA – Erick Thohir betul-betul mengusik koalisi PKB dan Partai Gerindra. Menteri BUMN itu disebut menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto. Namun, PKB yakin Prabowo tidak akan mengkhianati perjanjian yang disepakati Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Hubungan Prabowo dengan Erick memang semakin mesra. Hal itu terlihat ketika kunjungan mereka bersama Presiden Joko Widodo ke PT Pindad di Malang pada Senin (24/7) lalu. Prabowo dan Erick duduk berdampingan di mobil Maung 4 X 4.
Prabowo memegang kemudi, Erick duduk di sebelahnya, sedangkan Jokowi dan Ibu Negara duduk tenang di kursi belakang. Muncul spekulasi bahwa Jokowi telah merestui Prabowo – Erick pasangan capres – cawapres.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, pihaknya menganggap biasa kebersamaan itu. Menurutnya, Prabowo dan Erick bertemu dalam acara pemerintahan, sehingga tidak perlu dipersoalkan. Pertemuan itu tidak berkaitan dengan Pilpres 2024. “Itu acara biasa saja. Nyetir mobil kan biasa, tidak ada kaitannya dengan pilpres,” ucapnya saat ditemui di komplek parlemen, Senayan, Selasa (25/7/2023).
Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid mengatakan, sampai saat ini PKB tetap bersama dengan Gerindra dalam KKIR. PKB tetap berkomitmen dengan perjanjian yang sudah ditandatangani bersama.
Terkait nama capres – cawapres, lanjut Gus Jazil, sesuai dengan kesepakatan kerja sama, penentuan pasangan calon akan diputuskan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut Gus Jazil, Prabowo sudah pernah menyampaikan bahwa nama cawapres ada di tangan Muhaimin. PKB sendiri sudah memutuskan bahwa Muhaimin harus menjadi capres atau cawapres. “Gus Muhaimin harus ada di kertas suara,” ucapnya.
Soal munculnya nama Erick Thohir, Gus Jazil menegaskan bahwa tidak ada nama Erick dalam daftar kandidat capres – cawapres KKIR. “Hanya ada satu nama sebagai cawapres, yaitu Gus Muhaimin,” tegas Wakil Ketua MPR RI itu.
Gus Jazil yakin Prabowo tidak akan memilih Erick sebagai cawapres. Menurutnya, Prabowo tidak akan mengkhianati perjanjian yang sudah disepakati antara PKB dan Partai Gerindra.
Menurutnya, Prabowo merupakan sosok yang amanah dan tidak gampang berkhianat. “Apalagi Pak Prabowo sudah tahu rasanya dikhianati. Jadi, nggak mungkin akan berkhianat,” tegasnya.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai momen kebersamaan di Malang sebagai sinyal bahwa Jokowi merestui Prabowo – Erick pada Pilpres 2024 mendatang.
Apalagi, sebelumnya Jokowi juga telah menggelar pertemuan dengan Prabowo dan Erick di Istana Bogor pada Minggu lalu. “Itu simbol dukungan Jokowi ke pasangan Prabowo-Erick Thohir. Kebersamaan itu saya lihat untuk merekatkan mereka, agar Prabowo-Erick bersatu, bersanding, berjodoh,” tandas Ujang. (kafi)