JAKARTA, Erapolitik.com- Dalam kampanye akbar Konser Salam Metal di Gelora Bung Karno pada Sabtu (3/2), Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) menyinggung kasus yang menjerat Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono yang diperiksa politik karena menyebut dugaan ketidaknetralan aparat kepolisian.
Megawati juga menyebut kasus perintah paksa penurunan bendera PDIP ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Gunungkidul. Dia pun mewanti-wanti aparat agar tidak menekan dan mengintimidasi, apalagi berusaha menurunkan bendera partai.
“Kamu polisi, kamu aparat, para ASN, jangan sekali-kali lagi seperti itu. Jelek-jelek begini saya ketua umum PDI Perjuangan, Presiden Kelima Indonesia, dan pernah menjadi panglima tertinggi,” tegasnya.
Megawati menegaskan bahwa mereka yang berkuasa melakukan tindakan-tindakan seperti itu, karena takut kalah. “Dan mereka pasti kalah oleh kita di dalam satu putaran. Sanggup apa tidak?. Nanti akan Ibu lihat di tempat coblosan. Hati-hati-kecurangannya loh,” terangnya.
Dia juga menyoroti pembagian bantuan sosial (Bansos) yang sangat masif di berbagai daerah. Menurutnya, boleh saja masyarakat menerima bansos, karena itu merupakan hak rakyat. Tapi, pendirian mereka tidak boleh goyang dan harus tetap memilih Ganjar-Mahfud.
Megawati mengajak semua pihak untuk mewujudkan pemilu yang demokratis, jujur, dan adil. Masyarakat juga harus berani melawan money politic dan intimidasi. Di akhir pidatonya, Megawati dan para tokoh memukul kentongan bersama. “Memukul 1000 kentongan untuk kewaspadaan,” pungkasnya.
Capres Ganjar Pranowo mengatakan, dirinya sudah berkeliling ke seluruh Indonesia. Masuk kampung-kampung, dan blusukan ke pasar-pasar. Dia juga tidur di rumah warga untuk bisa merasakan kehidupan rakyat. Ia mendengar keluh kelas rakyat di bawah.
Dia mendapatkan banyak keluhan dan masukan soal harga kebutuhan pokok, lapangan pekerjaan, layanan pendidikan, kesehatan, dan persoalan lainnya. “Saya dan Pak Mahfud akan membereskan masalah-masalah itu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan berbagai program yang akan dijalankan. Muali satu keluarga miskin, satu sarjana, kemudian satu kelurahan satu faskel dan nakes, serta program lainnya. “Kami akan selalu bersama rakyat dan memperjuangkan rakyat,” jelasnya. (kafi)