JAKARTA, erapolitik.com- Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo merespon pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyebut ada suka marah. Hal itu terlihat saat debat capres beberapa waktu lalu.
Ganjar mengatakan, dirinya sepakat dengan apa yang disampaikan JK soal capres yang suka marah.
“Iya, pasti emosinya musti dijaga. Karena kalau pertunjukannya adalah kemarahan emosi pasti ada beberapa tidak suka,” ungkap Ganjar di sela-sela kunjunganya ke Kota Tegal, Jawa Tengah.
Menurutnya, seorang capres tidak perlu emosional. Dia harus bisa menahan emosinya, apalagi ketika di depan publik, misalnya ketika di atas panggung debat.
“Maka kita musti bisa menampilkan hal-hal yang lebih edukatif,” bebernya.
Memang, kata dia, ada pihak yang menyampaikan bahwa debat ketiga capres tidak edukatif, karena saling serang. Ganjar tidak sependapat dengan anggapan tersebut.
“Seumpama ada orang yang mengatakan tidak edukatif gitu. Tapi menurut saya itu edukasi paling baik. Umpama, saya tidak mau ngomong yang lain, saya ngomong diri saya sendiri,” ujarnya.
Dalam debat ketiga, lanjut Ganjar, dirinya berusaha menampilkan data, sehingga masyarakat teredukasi. Melalui data, akan terlihat apakah antara target dan kinerja sudah sesuai.
“Kenapa saya mencoba menampilkan data terus menerus, karena kita melihat antara target performance hari ini dan dikukung oleh data, publik akan tereduksi. Apakah akan tercapai atau tidak,?” tandas Ganjar. (kaf)
