JAKARTA, Erapolitik.com- Direktur Eksekutif Era Politik (Erapol) Indonesia Khafidlul Ulum mengatakan, upaya PKS yang menjalin komunikasi dengan KIM merupakan langkah yang sangat logis. Sebab, sampai saat ini belum ada partai yang berkoalisi dengan PKS
Selama ini PKS sudah mengajukan nama pasangan Anies Baswedan – Sohibul Iman (AMAN) dan meminta agar Anies mencari partai mitra koalisi, sehingga bisa menambah kursi yang hanya 18 kursi di DPRD Jakarta. Namun, sampai batas waktu yang ditentukan, Anies belum berhasil menggaet partai lain.
Ulum mengatakan, jika PKS tetap ngotot mengusung Anies – Sohibul dengan tidak adanya partai lain yang berhasil digaet, maka PKS akan menghadapi jalan buntu. Dengan kursinya yang hanya 18, maka PKS jelas tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri. “Jika tidak ada partai lain yang bergabung mengusung AMAN, tentu PKS tidak bisa memaksakan diri,” terangnya
Maka, menjalin komunikasi dengan KIM merupakan langkah tepat bagi PKS agar ada opsi lain dalam mengusung pasangan calon. Jika nanti bergabung dengan KIM, maka PKS harus bersedia mengusung Ridwan Kamil menjadi calon gubernur Jakarta yang selama ini sudah diusung partai KIM, Gerindra, Golkar, dan PAN.
Terkait nama calon wakil gubernur, PKS bisa mengajukan nama Sohibul Iman atau Presiden PKS Ahmad Saikhu. Atau jika nanti dalam proses negoisasi politik antar partai KIM dan PKS muncul nama lain, maka PKS minta jatah menteri di kabinet Prabowo – Gibran sebagai pengganti hilangnya jatah PKS dalam pencalonan gubernur Jakarta.
“Jadi, opsi PKS mengajukan nama calon wakil gubernur atau mengalah dengan imbalan jatah menteri, tentu akan mengemuka dalam negoisasi dan komunikasi politik antar partai pendukung Ridwan Kamil,” beber Ulum
Jika PKS sudah bergabung dengan KIM, sehingga menjadi KIM Plus, maka PKB dan Partai Nasdem juga akan tertarik untuk bergabung dengan KIM Plus. “Tentu, politik kita masih sangat dinamis,” pungkas mantan wartawan itu. (kafi)