JAKARTA- Setelah nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dicoret dari bursa cawapres, peluang Sandiaga Uno sebagai pendamping Ganjar semakin besar.
“Iya, Alhamdulillah,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. Awiek, sapaan akrab Achmad Baidowi mengatakan, ikhtiar dan usaha yang dilakukan PPP untuk menjadikan Sandiaga sebagai cawapres Ganjar semakin mendekati kenyataan.
Namun, kata Sekretaris Fraksi PPP DPR RI itu, pihaknya tidak ingin mendahului keputusan seluruh pimpinan partai politik (parpol) pengusung Ganjar Pranowo dalam menentukan cawapres. “Sekali lagi kami tidak bisa mendahului,” ucapnya.
Legislator asal Dapil Jatim XI Madura itu mengatakan, penentuan bakal cawapres akan diputuskan oleh para ketum parpol pengusung, yaitu PDIP, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo.
Setidaknya, lanjut Awiek, saat ini peluang Sandi untuk menjadi cawapres Ganjar semakin besar. Namun, partainya tetap akan menunggu keputusan akhir yang nanti ditetapkan para ketum parpol.
Dosen politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, selain Sandiaga, ada juga nama Mahfud MD yang semakin menguat sebagai bakal cawapres Ganjar. “Sekarang dua nama, Sandiaga dan Mahfud MD,” ucapnya.
Ujang tidak tahu pasti siapa diantara Mahfud dan Sandiaga yang akan dipilih menjadi cawapres. Menurutnya, semua keputusan ada di tangan Megawati. “Jadi, hanya Megawati dan Tuhan yang tahu,” tutur Ujang.
Sandiaga dan Mahfud sama-sama mempunyai peluang. Dia tidak bisa memastikan, karena politik sangat dinamis. Berkaca pada Pilpres 2019, semuanya bisa berubah di menit terakhir.
Mahfud MD yang menjadi calon kuat pendamping Jokowi akhirnya gagal dan diganti Ma’ruf Amin. Pergantian itu terjadi hanya beberapa menit sebelum pengumuman cawapres. “Jadi, semuanya bisa terjadi,” tegasnya.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyampaikan bahwa PDIP membutuhkan sosok yang bisa menutup kekurangan Ganjar Pranowo. Diantaranya suara di Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Lantaran telah mencoret nama AHY dan RK, opsi yang tersedia saat ini adalah Mahfud MD, Sandiaga Uno, dan Erick Thohir.
Menurut Adi, ketiga figur tersebut juga mumpuni untuk melengkapi Ganjar. ”Tinggal dipilih siapa yang paling bisa melengkapi Ganjar,” kata dia saat dihubungi, kemarin.
Tiga nama tersebut, lanjut Adi, merupakan tokoh-tokoh nasional yang sudah memiliki reputasi. Dalam beberapa hasil survei, nama mereka juga kerap muncul. ”Secara popularitas dan elektabilitas, Erick, Mahfud, dan Sandi masuk cawapres favorit yang digandrungi publik,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, mereka juga sudah punya bekal yang memadai untuk bertarung dalam pilpres. ”Dari berbagai penjuru mata angin, sudah memiliki bekal politik memadai,” sambung dia.
Terkait dengan nama cawapres untuk Prabowo Subianto, Adi menyampaikan bahwa partai koalisi Partai Gerindra di Koalisi Indonesia Maju sudah membawa nama. Dua yang sudah tampak adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Erick Thohir yang disodorkan oleh PAN.
”Jika Erick ke PDIP, maka opsi rasional bagi Prabowo adalah Airlangga,” terang dia. Itu sejalan dengan Partai Golkar yang sejauh ini terus mengusung nama Airlangga untuk bertarung di pemilu tahun depan.