Yenny Siap Jadi Cawapres Anies, Nasdem-PKS Gembira, Demokrat Biasa Saja

JAKARTA – Partai Nasdem dan PKS menyambut baik kesediaan Yenny Wahid menjadi cawapres. Bahkan, Nasdem mendukung putri Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur)itu menjadi pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Sementara Partai Demokrat menanggapi dingin sikap politik Yenny.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, kesediaan Yenny menjadi cawapres merupakan kabar baik. Menurut dia, suami Dhohir Farisi itu memenuhi kriteria menjadi bakal cawapres, khususnya untuk bacawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). “Kabar itu merupakan angin segar,” terangnya.

Yenny merupakan tokoh NU, bahkan masuk struktur kepengurusan PBNU sebagai ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU. Yenny juga keturunan tokoh besar NU, yaitu Gus Dur. Dari sisi ketokohan, dia layak menjadi cawapres.

Terkait peluang Yenny menjadi cawapres Anies, Ahmad Ali mengatakan, Yenny mempunyai kedekatan khusus dengan Anies. Ketika Anies menjadi rektor Universitas Paramadina, Yenny diminta menjadi dosen di kampung swasta itu.

Keduanya juga sering menghadiri pertemuan-pertemuan internasional. Anies dan Yenny sama-sama memiliki wawasan global. Jadi, kata Ahmad Ali, kedua tokoh itu mempunyai banyak kesamaan yang bisa menjadi modal dalam menghadapi pilpres yanh digelar tahun depan. “Mbak Yenny dan Pak Anies sudah lama mempunyai kedekatan,” paparnya.

Yenny juga bisa melengkapi kelemahan Anies. Ahmad Ali tidak menampik bahwa suara Anies masih lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Padahal, kedua provinsi itu sangat menentukan kemenangan pilpres. Kehadiran Yenny bisa menarik suara di Jatim dan Jateng.

Mantan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI itu menegaskan bahwa pihaknya sejak awal mengusulkan agar Anies menggandeng tokoh NU menjadi cawapres, karena suara warga nahdliyin sangat penting. “Namun soal nama, kami serahkan ke Pak Anies sebagai capres dari Koalisi Perubahan,” tandasnya.

PKS menyambut baik kesediaan dan kesiapan Yenny menjadi cawapres. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, dirinya sangat senang mendengar kabar tersebut. “Alhamduliah. Saya bahagia mendengar kabar itu,” ucapnya.

Mardani menyebutkan, Yenny sosok yang mewarisi kebijaksaan Gus Dur. Terkait peluang Yenny menjadi cawapres dari Koalisi Perubahan, dia menegaskan bahwa hal itu bergantung musyawarah koalisi. Tentu, Anies yang nanti akan mengumumkannya.

Sementara itu, Partai Demokrat menanggapi dingin kans pasangan Anies – Yenny. Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan mengatakan, nama Yenny tidak termasuk yang dipertimbangkan. “Menurut informasi tidak dalam pertimbangan kami,” ujarnya.

Baginya, Yenny sosok yang biasa, termasuk kaitannya hubungannya dengan Anies. “Saya melihat biasa-biasa saja, tidak ada sesuatu yang spesial gitu ya,” jelasnya.

Sikap Demokrat sendiri, kata Syarief, sudah jelas. Yakni menyerahkan kepada pada Anies. Siapapun yang dipilih, tidak akan mempengaruhi komitmen partainya di Koalisi Perubahan.

Namun, Demokrat tetap mengusulkan nama AHY sebagai wakil Anies. Dia meyakini, kans kemenangan justru jika dipasangkan dengan AHY. Dari sisi elektoral, AHY memiliki elektabilitas yang baik sebagai cawapres. “AHY memiliki partai yang tidak kecil ya, cukup besar kan,” jelasnya. (kafi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *